5 Fakta dari Sejarah Wabah Black Death Eropa Menarik Diketahui


5 Fakta dari Sejarah Wabah Black Death Eropa Menarik Diketahui

Wabah Black Death adalah pandemi terburuk dalam sejarah abad pertengahan, yang menewaskan lebih dari separuh populasi Eropa. Antara tahun 1347 hingga 1352 M Diperkirakan sekitar 30 sampai 50 juta orang tewas dalam pandemi tersebut yang melanda Eropa.

Istilah “Wabah Hitam” digunakan dalam sejarah abad pertengahan untuk menggambarkan gejala infeksi penyakit ini. Infeksi menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening atau “benjolan” yang menyakitkan di selangkangan atau ketiak.

Fakta Sejarah Wabah Black Death

Wabah Black Death atau yang disebut wabah hitam merupakan salah satu pandemi terjadi di Eropa paling mematikan dalam sejarah umat manusia.

Setelah 675 tahun, para ilmuwan baru berhasil memecahkan misteri seputar asal mula pandemi Black Death. Berikut fakta menarik sejarah kelam Black Death bisa Anda temukan di sini.

1. Sejarah dan Asal Usul Black Death

Pada pertengahan abad ke-14 wabah mematikan ini pertama kali melanda Eropa. Penyakit ini pertama kali datang ke Eropa pada bulan Oktober 1347.

Seperti halnya 12 kapal dari Laut Hitam yang berlabuh di pelabuhan Messina, Sisilia, Italia. Masyarakat berkumpul di dermaga pada saat itu kaget melihat sebagian besar pelaut di kapal tersebut telah tewas.

Bahkan mereka keadaan masih hidup ditemukan sakit parah dan tubuhnya dipenuhi nanah. Saat itu, pemerintah segera mengeluarkan kedua belas kapal tersebut dari pelabuhan. Namun hal tersebut sia-sia karena wabah Black Death sudah menyebar dan menyebabkan pandemi mengerikan di Eropa pada tahun 1347 hingga 1353.

2. Black Death Menyebar Melalui Bubonic dan Pneumonic

Real Clear Science melaporkan bahwa wabah tersebut dapat membunuh ribuan bahkan jutaan orang. Bakteri mengendalikan molekul lain di dalam tubuh, yang tidak dapat dicegah oleh sistem kekebalan tubuh seseorang.

Dan ketika virus menyerang kelenjar getah bening, tubuh akhirnya menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Tubuh mengalami overdrive, memicu serangan septik dan akhirnya menyebabkan kegagalan organ.

Sejarawan Mike Ibeji mengatakan bahwa Black Death kemungkinan melibatkan dua jenis wabah, yaitu penyakit pes dan virus pneumonia. Wabah Black Death menular melalui udara, memiliki angka kematian hampir 100 persen dan siapa pun menghirupnya biasanya meninggal dalam waktu 24 jam. Virus pes yang ditularkan melalui kutu mengikuti pola yang berbeda.

Begitu seseorang terinfeksi dibutuhkan waktu antara tiga hingga lima hari bagi mereka untuk menunjukkan gejala penyakit. Lalu, hanya tiga sampai lima hari sebelum mereka meninggal seperti yang dilaporkan History Today. Dan itulah bagian terburuk dari Wabah Hitam.

3. 50 juta Nyawa Tidak Terselamatkan

Diketahui 50 juta orang meninggal akibat Black Death di benua Eropa dalam waktu empat tahun. Populasi benua itu langsung turun drastis dari 80 juta orang menjadi 30 juta orang. Hingga 60 persen populasi Eropa hilang akibat epidemi ini. Di beberapa daerah, angka kematian mencapai lebih dari 60 persen.

Bahkan ada beberapa tempat seperti Quob di Hampshire yang seluruh penduduknya musnah akibat wabah Black Death ini. Namun, ada beberapa desa, misalnya di Jerman bagian utara, tidak terkena dampak penyakit tersebut.

Kematian tidak bisa dihindari dan bagi banyak orang, kematian bukanlah alasan untuk merasa takut. Puluhan umat Kristiani percaya bahwa kematian adalah gerbang yang harus dilalui dalam perjalanan menuju pahala tertinggi.

Dalam menjalani kehidupan yang baik, layak dan saleh. Iman membuat seseorang merasa nyaman di akhir hidupnya, namun ketika virus tiba-tiba menyebar, ia mengira bahwa Tuhan telah meninggalkannya semua. Meskipun banyak korban jiwa, wabah Black Death ini dapat mengubah lanskap demografi, ekonomi, dan sosial di benua Eropa.

4. Menyebar Sangat Cepat dan Mematikan

Wabah hitam ini membawa akibat yang fatal bagi mereka yang terkena dampaknya. Mereka terinfeksi wabah hitam mengalami benjolan atau pembengkakan di ketiak, selangkangan, atau leher.

Simpul itu menyebabkan rasa sakit tidak tertahankan. Mereka yang terkena dampak juga menderita demam tinggi, sakit kepala, kelelahan, nyeri dan batuk darah.

Setelah terinfeksi, wabah hitam dapat membunuh orang yang terkena dampak dalam waktu lima atau bahkan kurang dari sehari. Wabah Hitam juga menyebar dengan sangat cepat, 30 hingga 100 kali lebih cepat dibandingkan penyakit di zaman modern.

Selain itu, pengobatan penyakit untuk wabah Black Death pada saat itu sebagian besar berbahaya dan mengerikan, sehingga semakin meningkatkan risiko kematian.

5. Fakta tentang kuburan massal

Ada istilah lubang wabah, yakni kuburan massal yang menjadi tempat disemayamkannya jenazah korban penyakit tersebut. Ada begitu banyak mayat, menurut kepercayaan populer, mereka dibuang ke lubang setelah kematian akibat penyakit tidak manusiawi.

Tapi itu tidak sepenuhnya benar pada tahun 2016 lubang wabah ditemukan di biara abad pertengahan yang telah lama hancur di Lincolnshire. Kuburan itu bertanggal 1349 dan berisi 48 jenazah. 27 adalah anak-anak. Semuanya diatur dengan hati-hati dan ditempatkan berdampingan dalam barisan yang rata.

Menurut Smithsonian, para arkeolog menafsirkan hal ini dengan arti bahwa meskipun dunia pernah dilanda wabah Black Death dan Tuhan sepertinya telah meninggalkan mereka, para penyintas masih berperilaku hormat dan menguburkan orang-orang.