Intip Koleksi di Museum Sumpah Pemuda, Ada Biola Bersejarah


Intip Koleksi di Museum Sumpah Pemuda, Ada Biola Bersejarah

Bila Anda mencari tempat wisata edukasi, Museum Sumpah Pemuda bisa dijadikan sebagai pilihan yang tepat. Museum perjuangan kemerdekaan RI ini terletak di JL. Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Menyimpan berbagai macam koleksi bersejarah dan dibuka untuk umum, jadi siapapun bisa berkunjung ke sana. Kali ini kita akan bahas apa saja koleksi bersejarah yang ada di sana.

Koleksi di Museum Sumpah Pemuda

Berbagai macam koleksi yang ada di Museum Sumpah Pemuda antara lain seperti bendera INPO patung susunan panitia kongres dan juga bendera Muh Yamin.

Ada berbagai macam koleksi bersejarah yang tersimpan di dalam museum satu ini. Di bawah ini beberapa koleksi sejarah yang sebaiknya kita ketahui, antara lain sebagai berikut:

1. Bendera INPO

Koleksi pertama yang tersimpan di Museum Sumpah Pemuda adalah bender INPO. INPO sendiri ialah peleburan 2 organisasi kepanduan, yakni NPO (Nationale Padvinderij Organisatie) serta JIPO.

Atau Jong Indonesische Padvinderij Organisatie, NPO sendiri didirikan di Bandung tahun 1923. Sementara JIPO didirikan di Jakarta, pada tahun 1926 keduanya bergabung jadi INPO sebagai lambang identitas.

2. Patung Muhammad Yamin

Muhammad Yamin sendiri merupakan Sekretaris Panitia Kongres Pemuda II, Muh Yamin adalah Alumnus Rechtshoogeschool. Dirinya pernah jadi anggota Gerindo dan Volksraad, serta ketua Jong Sumatranen Bond.

Pada saat Kongres Pemuda Kedua, dirinya berhasil merumuskan Sumpah Pemuda. Di masa pendudukan Jepang, dirinya diangkat jadi penasihat pemerintahan tentara Jepang, kemudian jelang Indonesia merdeka.

Dia menjadi anggota BPUPKI, sesudah Indonesia merdeka, dia aktif berjuang lewat Persatuan Perjuangan. Berbagai macam jabatan penting dipegangnya, seperti penasihat Konferensi Meja Bundar hingga Ketua Dewan Perancang Nasional.

3. Biola W. R. Supratman

Biola W. R. Supratman termasuk model amatus merupakan salah satu koleksi bersejarah yang ada di Museum Sumpah Pemuda. Ukurannya standar, dengan lebar badan di bagian terlebarnya 20cm.

Serta panjang badan 36cm, dan pada bagian tersempit lebarnya 11cm, di badannya ada 2 lubang berbentuk S terbalik. Satu di sisi kiri, satunya kanan, fungsinya untuk membuang gema dari dalam.

Di bagian dalam terdapat kalimat bahasa inggris yang merupakan nama dan juga alamat pembuat biola tersebut. Di bagian badannya juga ada penahan dagu atau tick rest yang terpisah.

4. Patung Susunan Panitia Kongres

Koleksi selanjutnya yang ada di Museum Sumpah Pemuda adalah patung susunan panitia kongres. Kongresnya sendiri diadakan di Weltevreden pada 27 hingga 28 Oktober 1928 oleh panitia dengan susunan.

Ketuanya Soegondo Djojopoespito, untuk wakil ketuanya R.M. Djoko Marsaid, sekretarisnya Muhammad Yamin. Kemudian Bendaharanya Amir Sjarifuddin, pembantu I adalah Djohan Mohammad Tjaja dan masih banyak lagi.

5. Patung W. R. Soepratman

W. R. Soepratman berasal dari keluarga militer, ayahnya bernama Senen Kartodikromo yang merupakan seorang bintara KNIL. Sementara W. R. Soepratman lahir pada 19 Maret 1903, di Desa Somongari, Kabupaten Purworejo.

Patungnya kini tersimpan di Museum Sumpah Pemuda, W. R. Soepratman memulai masa sekolahnya. Dengan masuk sekolah Budi Utomo pada tahun 1909, pendidikannya di sana tidak dapat diselesaikannya.

Sebab W. R. Soepratman harus pindah ke Makassar usai ibunya, ibunya yakni Siti Senen, meninggal di tahun 1914. Pendidikannya kemudian dilanjutkan dengan masuk ke Sekolah Angka Dua.

Dan berhasil selesai di tahun 1917, 2 tahun kemudian dirinya lulus KAE atau Klein Ambtenaar Examen. Pendidikan yang ditempuhnya setelah itu adalah Normaal School, dirinya tinggal di Makassar.

Kurang lebih selama 10 tahun mulai 1914 hingga 1924, berkat pergaulannya yang sangat luas di kalangan pemuda. Hati W. R. Soepratman tergerak untuk menciptakan sebuah lagu Indonesia Raya.

Tidak ada yang tau pasti kapannya serta di mana lagu tersebut diciptakan, lagu Indonesia Raya mulai dikenal umum. Pada saat W. R. Soepratman membagikan konsep lirik lagu ke para peserta.

Kongres Pemuda Kedua, 27 hingga 28 Oktober 1928, di malam penutupan kongres, W. R. Soepratman menggesekkan biolanya. Mengiringi barisan panduan suara yang membawakan lagu Indonesia Raya.

6. Monumen Persatuan Pemuda

Koleksi selanjutnya Museum Sumpah Pemuda adalah monument persatuan pemuda. Monumen tersebut diresmikan Hayono Isman tahun 1994, maksud dari Tangan Terkepal ialah simbol kekuatan yang didasari persatuan dan kesatuan para pemuda.

7. Patung Mohammad Tabrani

Mohammad Tabrani merupakan Ketua Kongres Pemuda Pertama, Mohammad Tabrani juga merupakan wartawan Suara Rakyat dan Hindia Baroe. Sesudah Indonesia merdeka, dia bekerja di Departemen Penerangan, dan Kementerian Dalam Negeri.

8. Patung Prof. Mr. Soenario

Koleksi selanjutnya yang ada di Museum Sumpah Pemuda adalah patung Prof. Mr. Soenario. Memiliki nama lengkap Soenario Sastrowardoyo lahir tanggal 28 Agustus 1902 di Madiun, Jawa Timur.

Sesudah meraih gelar Meester in de Rechten, dirinya kembali ke tanah air sebagai pengacara. Dia sering mengadvokasi rakyat yang berurusan dengan aparat colonial, dirinya juga merupakan pendiri Partai Nasionalis Indonesia.

Pada tahun 1927 bersama tokoh-tokoh bangsa, sebelumnya tahun 1925 di Belanda, dirinya turut serta bersama organisasi PI. Mencetuskan Manifesto Politik PI yang berisi prinsip-prinsip persatuan solidaritas, dan juga kemerdekaan.

Di lain sisi, pada Kongres Pemuda II yang melahirkan Ikrar Pemuda, dirinya ditugaskan meminta izin. Ke pemerintah kolonial agar bisa diizinkan kongres digelar secara resmi, walau sempat dilarang.

Pemerintah Kolonial tetap memberikan izin kepada dirinya berdasarkan pertimbangan beberapa penasehat urusan politik Hindia Belanda. Di Museum Sumpah Pemuda, kita bisa belajar banyak tentang sejarah Indonesia.